Senin, 18 Oktober 2010

Sejarah High Heels



Ballet Boot All Photo's (c)listverse.com
Ingin tahu sepatu zaman dulu itu seperti apa? Simak ulasan di bawah ini.
Sepatu dan sandal, kedua alas kaki ini boleh dibilang merupakan kebutuhan primer yang pastinya selalu ada dalam setiap hunian. Entah ada berapa banyak pasang sepatu dan sandal yang Anda miliki saat ini, namun saya berani yakin bahwa tak ada yang seaneh deretan 10 sepatu yang mau lewat berikut ini.

Okobo

Jepang, abad 18 - sekarang

xxxxxxx


Lama sebelum tahun 1970an dan sepatu platform lahir, para maiko (geisha magang) selalu mengenakan Okobo atau bakiak. Alasan mengenakannya semata-mata bukan hanya demi alasan fashion semata, namun juga untuk alasan praktis. Mereka mengenakan Okobo karena tak ingin kimono mahal yang dikenakan jadi kotor akibat lumpur jalanan. Okobo dibuat dari sebatang kayu yang dibentuk menyerupai tapak sepatu. Biasanya kayu tersebut diselesaikan apa adanya, namun banyak juga yang bahkan tak dipernis sama sekali.

Namun, selama musim panas, maiko biasanya mengenakan Okobo hitam yang telah dipernis. Tinggi sepatu Okobo umumnya mencapai 14 cm, dan sol kayunya diukir cekung, sehingga menimbulkan bunyi tersendiri ketika dipakai berjalan. Faktanya, kata Okobo sendiri diambil sebagai perwakilan dari bunyi yang timbul saat sepatu dipakai jalan. Bentuk tali A V (mirip sandal jepit) biasanya dipilih, sedangkan warna talinya disesuaikan dengan status maiko. Untuk maiko baru akan mengenakan Okobo tali merah, sedang yang hampir menyelesaikan magangnya menggunakan tali kuning.

High heel....untuk pria

Eropa, tahun 1700 an

xxxxxxx


Tahun 1700an, stoking menempati posisi yang sama pentingnya dengan sepatu bagi para pria di Eropa. Sebab fashion saat itu berfokus pada kecantikan area tubuh bagian bawah. Saat 'demam' penampilan kaki ramping tiba-tiba mewabah, Louis XIV kemudian tampak mengenakan sepatu high heel bersol merah. Dan tentu saja, ketika sang raja mengenakannya, maka tak lama kemudian seluruh rakyat pun turut mengikuti tren tersebut.

Kabkabs

Libanon, abad 14-17

xxxxxxx


Perak yang menghiasi cekungan kayu, itulah arti sederhana Kabkabs atau nalins yang pernah dipakai wanita Timur Tengah untuk melindungi kaki mereka dari kotornya debu dan lumpur jalanan. Bagi mereka yang kaya raya, seringkali sepatu kayu ini dihiasi dengan mutiara. Dengan tinggi hak beberapa inci serta sulaman kulit, sepatu ini biasanya dibikin dengan tali pengikat yang terbuat dari sutra atau beludru.

Nama Kabkabs sendiri diperoleh dari bunyi yang ditimbulkan alas kaki ketika dipakai berjalan di atas lantai marmer. Bagian atasnya disulam dengan perak, emas, atau kawat pewter (campuran timah putih dan hitam). Untuk acara khusus seperti pernikahan, cekungan kayu tersebut biasanya dihiasi seluruhnya dengan perak. Sedangkan secara sosial, sepatu ini hanya dipakai oleh kaum wanita saja.

Sepatu kulit pohon

Finlandia, pertengahan abad 20

xxxxxxx


Pada permulaan abad 20, para wanita mengenakan kulit kayu sebagai alas kaki sehari-hari, tentunya dengan lapisan kain pada bagian dalamnya. Tak hanya itu, kain juga digunakan untuk melindungi lapisan kulit sepatu dari hujan, lumpur, dan salju. Biasanya sepatu ini dibuat dari kulit pohon Birch, namun bisa juga dari kulit pohon kapur atau linden (daunnya berbentuk hati). Norwegia, Swedia, dan bahkan Rusia memiliki versi masing-masing untuk jenis sepatu ini. Masa hidup sepatu kulit pohon tersebut biasanya hanya sekitar 1 minggu saja.

Chopines

Italia, 1580-1620

xxxxxxx


Hanya sedikit museum yang menyimpan Chopines asli. Meski debutnya dimulai sejak masa renaissance, namun banyak wanita Italia yang masih mengenakannya hingga permulaan abad 17. Seperti Okobo Jepang, Chopines juga memiliki tingkat kepraktisan tinggi. Tujuan utama penggunaan sepatu ini adalah agar penggunanya tampak menyolok sebab mampu 'mengangkat' tubuh pemakai hingga 18 cm lebih tinggi. Sepatu bernilai mahal ini dibuat dari kayu yang dilapisi dengan sutra lembut atau beludru. Selain itu, alas kaki ini biasanya juga dipermanis dengan penambahan renda perak, paku payung, dan sulaman sutra.

Padukas 

India, tahun 1700an

xxxxxxx


Padukas termasuk alas kaki tertua dan mewah di India. Lebih dari sekedar sol dengan tonggak dan kenop, alas kaki ini umumnya dibuat dari bahan perak, kayu, besi, atau bahkan gading.

Sepatu kayu untuk sang pengantin

Perancis, akhir abad 19

xxxxxxx


Dari lembah Bethmale (sebelah selatan kota Saint Girons, distrik Ariege), muncullah sepatu pengantin unik ini. Dibuat dari sebongkah kayu yang diambil dari pohon walnut beserta akarnya, para pria biasa menciptakan sepatu ini untuk calon pengantinnya kelak. Dikatakan bahwa semakin tinggi ujungnya, maka semakin besar pula rasa cinta sang pria pada calon istrinya.

Ballet boot

1980an-sekarang

Alas kaki kontemporer ini mulanya dipakai sebagai jimat saja, namun seiring waktu berjalan, alas kaki ini semakin terkenal dalam dunia fashion, khususnya Jepang. Struktur sepatu ini mirip dengan sepatu balet yang dibumbui dengan hak super tinggi, sehingga tercipta kesan bahwa pemakainya dipaksa untuk berjinjit setinggi mungkin seperti yang dilakukan para balerina saat sedang menari. Ballet boot ini memperoleh popularitasnya pada tahun 1980an, dan sekarang tersedia di seluruh dunia.

Sepatu kuncup teratai

China, abad 10-tahun 2009

xxxxxxx


Tradisi Han di China yang mengharuskan kaki wanita diikat sehingga tampak kecil seperti kuncup teratai ini berlaku selama ribuan tahun. Sepatu dari wilayah utara, khususnya Beijing, memiliki bentuk mangkuk, dengan sol super cekung. Sebagai bagian dari mas kawinnya, seorang wanita akan membuat beberapa pasang sepatu sebagai bukti bahwa ia mampu menjahit. Setelah menikah, mempelai lalu membagikan sepatunya pada saudari ipar dalam upacara khusus. Untunglah kejayaan sepatu mungil tersebut telah berakhir...

Sepatu Armadillo

xxxxxxx


Armadillo sendiri berarti binatang pemakan serangga. Baru-baru ini, di tahun 2010, Alexander McQueen meluncurkan satu set sepatu armadillo yang kemudian dipopulerkan oleh Lady Gaga dan beberapa selebriti lainnya. (wo/meg)

Dampak Kesehatan Untuk Wanita Pengguna High Heels

Pemakaian High Heels digemari para wanita karena kesan pemakai yang seksi dan eksklusif. Hal ini karena tubuh pemakai terlihat lebih tinggi, atau kaki terlihat lebih jenjang. Sebuah penelitian di Italia juga menunjukkan bahwa pada tubuh wanita yang menggunakan high heels bertinggi 5cm dan membuat sudut 15 derajat, menunjukkan adanya aktivitas elektrik pada otot dasar panggul. Postur yang dihasilkan dengan menggunakan high heels ini akan membuat otot dasar panggul berada pada posisi optimal, selain itu juga dapat memperbaiki kekuatan serta kemampuannya saat berkontraksi. Dengan terlatih dan mengencangnya otot-otot tersebut, maka gairah seksual MDers  pun akan ikut meningkat.

Namun begitu, bukan berarti pemakaian high heels tidak memiliki resiko bagi penggemarnya. Kaki merupakan bagian tubuh yang paling menderita saat seorang wanita menggunakan high heels karena dipaksa untuk berada pada suatu situasi ketidaknormalan. Berbagai penelitian telah menunjukkan efek-efek negatif pemakaian high heels, mulai dari yang ringan sampai yang berat.

Pemakaian high heels setiap hari dapat menimbulkan beberapa masalah pada kesehatan kaki seperti kapalan pada ujung jari-jari kaki atau di bagian samping kaki, beban tubuh terpusat di bagian tumit, kaki bengkak yang berpotensi menjadi radang, serta stres pada kaki. pemakaian high heels juga dapat menyebabkan cedera pada otot kaki, nyeri sendi punggung, pengetatan dan pemendekan tendon, retak tulang, metatarsalgia, sakit pada tulang telapak kaki, tulang punggung menjadi condong ke depan, sampai masalah yang lebih kompleks seperti disfungsi otak (schizophrenia).

Pemakaian high heels untuk jangka waktu yang lama juga dapat mengakibatkan osteoarthritis lutut, termasuk juga neuroma dan capsulitis dalam penggunaan jangka pendek. Para peneliti menyarankan bahwa sepatu terbaik untuk dikenakan pada kaki adalah sepatu berhak rendah dengan ketinggian ½ sampai ¾ inch. Untuk memperoleh kenyamanan, pemakaian high heels sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini.

• Pastikan ukurannya tepat. Dengan ukuran yang tepat, bagian tumitnya akan dapat merengkuh tumit MDers dengan nyaman. Pemakaian high heels yang lebih besar dari kaki, akan membuat badan bertumpu ke bagian depan kaki, dan membuat bagian jari tertekan.

• Gunakan bantalan. Sepatu high heels yang kurang bantalannya akan membuat tumit MDers  panas dan lecet saat berdiri terlalu lama. Untuk mengatasi hal tersebut, MDers dapat menambahkan bantalan yang diperuntukkan khusus bagi pemakaian high heels. Bantalan tersebut berbentuk seperti gel sehingga dapat mengurangi getaran serta benturan saat berdiri atau menggunakannya.

• Gunakan hak lebar. Pemakaian high heels dengan hak yang lebih lebar menawarkan keseimbangan lebih baik, dan melegakan sedikit tekanan pada kaki MDers. Hal tersebut terjadi karena berat tubuh MDers tersebar; tidak bertumpu pada satu titik sempit saja. Sakit otot tendon juga dapat dicegah dengan sekali-kali mengganti sepatu dengan sendal ketika di kantor.

• Gunakan tipe sepatu yang cocok. Jika MDers memiliki bentuk kaki yang tidak umum, temuilah dokter atau konsultan kesehatan untuk berkonsultasi mengenai tipe sepatu dan pemakaian high heels yang cocok untuk kaki MDers. Bila tak ada cara lain, MDers dapat gunakan sepatu bertali minim untuk menghindari gesekan di dalam sepatu.

• Jangan gunakan bedak atau lotion. Pemakaian high heels yang didahului dengan bedak atau lotion kaki sangat berbahaya karena akan membuat kaki menjadi licin. Hal tersebut juga membuat kaki rentan bergeser atau miring, sehingga dapat menyebabkan kaki terkilir atau tergelincir.


Sabtu, 16 Oktober 2010

Dampak Positif dan Negatif Penggunaan High Heels

Bagi wanita ada dua jenis sepatu yang sering digunakan yaitu Sepatu High Heels dan Sepatu Flat, tak lengkap rasanya bila pakaian yang kita pakai tidak sesuai dengan sepatu yang kita pakai. Buat anda yang menggunakan High Heels setiap hari lihatlah dampak positif dan negatifnya.

Berikut ini dampak Posif Penggunaan High Heels:
1. Sepatu bertumit tinggi ini membuat kaki terlihat lebih elegan dan seksi
2. Menunjang penampilan busana anda
3. Meningkatkan gairah seks pemakainya
4. Menutupi kekurangan tinggi badan


Dampak Negatif Penggunaan High Heels


1. Rentan Patah Tulang
2. Dapat mengakibatkan peradangan pada jantung kaki
3. Bengkak pada ibu jari dan mengakibatkan peradangan
4. Membuat kaki kering akibat gesekan yang berulang-ulang






Merawat High Heels

Bahan Kulit 
Bahan kulit begitu nyaman dikenakan, sangat elegan ketika digunakan dan biasanya yang High Heels yang terbuat dari Kulit asli sangatlah mahal. Tentu saja High Heels yang terbuat dari bahan Kulit butuh perawatan yang extra. Walaupun bagus dan elegan High Heels berbahan kulit sangatlah rentan karna cepat rapuh dan mudah rusak. High Heels berbahan kulit harus disimpat di tempat yang teduh dan kering agar tidak ditumbuhi jamur. Bila di simpah di tempat yang panas akan membuat kering dan pecah-pecah.

Cara Merawat:
1. Bersihkan semua sisa debu dan kotoran yang menempel setiap kali anda selesai mengenakan High Heels.Basuh dengan air hangat dan keringkan dengan lap dan jangan biarkan ada sisa air yang menempel di High Heels anda setelah itu angin-anginkan hingga kering.

2. Olesilah High Heels anda dengan Moistutizer sebelum menyimpan High Heels.Pelembab juga sangat penting untuk High Heels apalagi terbuat dari bahan kulit.Jika anda tidak menemukan pelembab untuk High Heels, gunakanlah Hand Body Lotion yang sering anda gunakan.

3. Simpanlah sepatu di dalam plastik sebelum dimasukan ke dalam kotak agar terjaga kelembabannya dan terjaga dari jangkauan serangga seperti kecoa.



Bahan Kets atau Kanvas
Untuk High Heels berbahan seperti ini, tidaklah jauh berbeda cara merawatnya dengan High Heels berbahan kulit.Tetapi High Heels berbahan seperti ini dapat dicuci menggunakan air, namun anda harus berhati ketika mencucinya agar tidak merusak bagian lain dari High Heels.

Cara Merawat:
1. Cucilah dengan air dan deterjen hinggan bersih,jangan sampai ada deterjen yang tertinggal karna akan merusak        
bagian dari High Heels

2.Anda bisa menggunakan jasa Laundry untuk mencucinya.












Tips Memilih High Heels



Sewaktu kita membeli sepatu memilih High Heels adalah hal yang penting untuk dilakukan. Umumnya kita suka tidak memperhatikan hal-hal kecil seperti itu. Tetapi tips ini di khususkan hanya untuk wanita karna hanya wanitalah yang menggunakan High Heels.

1. Periksalah Ukuran Sepatu
    Karena Kaki akan bertambah panjang dan bertambah lebar seiring bertambahnya usia

2. Jangan Mengandalkan Ukuran Sepatu 
    Periksalah ukuran sepatu yang ingin dibeli sudah pas atau belum dan rasakan sudah nyamankan sepatu/sendal itu digunakan. Karena ukuran sepatu/sendal berbeda dari satu merek ke merek lainnya dan model dari sepatu dan sendal

3. Cobalah kedua Sepatu/Sendal sebelum membeli
    Janganlah mencoba sepatu hanya sebelah saja,tapi cobalah keduanya dan rasakan apakah keduanya sudah nyaman digunakan. Karena banyak orang yang mempunyai ukuran kaki yang berbeda antara kaki kanan dan kaki kirinya.

4. Belilah Sepatu/Sendal di Sore Hari
    Ukuran kaki biasanya akan membesar saat siang dan sore hari. Sepatu yang nyaman dipakai di pagi hari akan sempit jika dipakai disore hari.

5. Jangan Mempercayai Omongan "Nanti Juga Muat"
    Kita bisa merasakan nyaman atau tidak kah sepatu yang akan dibeli sewaktu pertama kali mau membelinya. Jadi bila sewaktu pertama kali mencobanya dan terasa tidak nyaman JANGAN DIBELI, dan jangan pernah berfikiran "Nanti Juga Muat"

6. Perhatikan Bahan Sepatu dan Modelnya
    Pilihlah bahan sepatu yang flexible dan memungkinkan kaki untuk bernapas. Hindari sepatu yang berbahan keras karena akibat dari gesekan saat kita berjalan dapat melukai kaki kita.
   

    
  


Jenis-Jenis High Heels

Open Toe Shoes
Seperti namanya, ujung sepatu ini terbuka sehingga jari kaki seperti ibu jari dan jari telunjuk terlihat. Bagian belakang pada umumnya tertutup, sehingga baik digunakan pada acara formal atau informal. Keuntungan menggunakan sepatu ini adalah kaki tidak berkeringat sehingga lebih nyaman.
Pump Shoes
Pump shoes mengartikan sepatu labu. Disebut demikian, karena ujung sepatu ini menyerupai buah labu, berbentuk setengah bundar. Sepatu jenis ini cocok bila dikombinasikan dengan rok mini.
Sling Back Shoes
Jenis ini dicirikan dengan adanya tali yang melilit di pergelangan kaki. Sering juga disebut sepatu sandal. Cocok digunakan dengan rok model A-line sehingga dapat memberi kesan feminim pada penampilan anda.
Wedge Heel
Sepatu ini dapat diperuntukkan bagi anda yang merasa tidak nyaman dengan sepatu berhak kecil. Wedge Heel memaksudkan jenis sepatu dengan hak yang mempunyai ukuran yang sama dari depan sampai belakang dan menyatu dengan sol sepatu. Hak sepatu ini tidak mudah patah dan cocok bagi anda yang memiliki berat badan lebih.
Kitten Heel
Maksud sepatu ini adalah sepatu dengan hak rendah. Lebih cocok bila digunakan dalam acara-acara kasual.
Stiletto
Dengan bagian depan yang runcing dan hak yang tinggi runcing, sepatu ini cocok bila anda menggunakan gaun dalam acara pesta karena dapat menimbulkan kesan feminim dan seksi.
Selop
Disebut juga dengan slipper. Selop dengan bagian belakang terbuka dan menyerupai sandal ini dapat digunakan bila anda ingin tampil santai tetapi ingin tetap berkesan sopan.
Boots
Sepatu yang tertutup keseluruhan. Boots ada yang hanya sampai pergelangan kaki, sampai setengah betis dan ada yang sampai selutut. Seperti koboi, sepatu ini sangat cocok bila digunakan dengan jeans.
Sports
Sering disebut dengan sepatu kets. Sepatu yang biasa digunakan saat berolahraga.

I'm a Shoes Lover

Bisa dibilang gw itu penyuka High Heels berbagai jenis entah itu berbentuk sendal ataupun sepatu. Mengapa gw suka pakai High Heels :
1. Gw itu pendek
2. Dari kecil suka liat orang pake High Heels
3. High Heels membuat gw tambah tinggi
4. Rasa Percaya Diri meningkat
Sederhanakan alasan gw,dan mungkin orang-orang lain penyuka High Heels merasakan sama yang kaya gw rasakan.
Gw itu suka tak'tercontrol kalo ud jalan-jalan k'toko sepatu yang ada d'mall-mall. Tapi itupun terjadi kalo ada High Heels yang gw suka dan harganya pun layak buat di beli.

Bisa dibilang gw itu sudah merasakan pahit manisnya pake High Heels dari yang sakit karna bahannya keras dan membuat kaki lecet, ada juga karna kegedean karna gw kadang maksa beli juga kalo kegedean "suka nyesel kalo inget-inget" tapi yah namanya juga pengalaman adalah guru yang paling berharga......... tapi hal itu membuat gw makin cinta sama High Heels.

Gw gag punya kriteria khusus untuk High Heels yang gw mau beli :
1. Gag harus Branded
2. Gag harus Mahal
3. Gag harus di Toko yang sama
Dimanapun dan Kapanpun High Heels sudah jadi temannya yang baik dalam suka dan duka. I LOVE MY
SHOES




High Heels terbaru



Minggu, 10 Oktober 2010

Haaiiiii ;)

Gw BT banget deh, gara-gara blog lama gw gk kebuka jadinya gw buat lagi deh.. hiiikkkzzz..