Senin, 18 Oktober 2010

Dampak Kesehatan Untuk Wanita Pengguna High Heels

Pemakaian High Heels digemari para wanita karena kesan pemakai yang seksi dan eksklusif. Hal ini karena tubuh pemakai terlihat lebih tinggi, atau kaki terlihat lebih jenjang. Sebuah penelitian di Italia juga menunjukkan bahwa pada tubuh wanita yang menggunakan high heels bertinggi 5cm dan membuat sudut 15 derajat, menunjukkan adanya aktivitas elektrik pada otot dasar panggul. Postur yang dihasilkan dengan menggunakan high heels ini akan membuat otot dasar panggul berada pada posisi optimal, selain itu juga dapat memperbaiki kekuatan serta kemampuannya saat berkontraksi. Dengan terlatih dan mengencangnya otot-otot tersebut, maka gairah seksual MDers  pun akan ikut meningkat.

Namun begitu, bukan berarti pemakaian high heels tidak memiliki resiko bagi penggemarnya. Kaki merupakan bagian tubuh yang paling menderita saat seorang wanita menggunakan high heels karena dipaksa untuk berada pada suatu situasi ketidaknormalan. Berbagai penelitian telah menunjukkan efek-efek negatif pemakaian high heels, mulai dari yang ringan sampai yang berat.

Pemakaian high heels setiap hari dapat menimbulkan beberapa masalah pada kesehatan kaki seperti kapalan pada ujung jari-jari kaki atau di bagian samping kaki, beban tubuh terpusat di bagian tumit, kaki bengkak yang berpotensi menjadi radang, serta stres pada kaki. pemakaian high heels juga dapat menyebabkan cedera pada otot kaki, nyeri sendi punggung, pengetatan dan pemendekan tendon, retak tulang, metatarsalgia, sakit pada tulang telapak kaki, tulang punggung menjadi condong ke depan, sampai masalah yang lebih kompleks seperti disfungsi otak (schizophrenia).

Pemakaian high heels untuk jangka waktu yang lama juga dapat mengakibatkan osteoarthritis lutut, termasuk juga neuroma dan capsulitis dalam penggunaan jangka pendek. Para peneliti menyarankan bahwa sepatu terbaik untuk dikenakan pada kaki adalah sepatu berhak rendah dengan ketinggian ½ sampai ¾ inch. Untuk memperoleh kenyamanan, pemakaian high heels sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini.

• Pastikan ukurannya tepat. Dengan ukuran yang tepat, bagian tumitnya akan dapat merengkuh tumit MDers dengan nyaman. Pemakaian high heels yang lebih besar dari kaki, akan membuat badan bertumpu ke bagian depan kaki, dan membuat bagian jari tertekan.

• Gunakan bantalan. Sepatu high heels yang kurang bantalannya akan membuat tumit MDers  panas dan lecet saat berdiri terlalu lama. Untuk mengatasi hal tersebut, MDers dapat menambahkan bantalan yang diperuntukkan khusus bagi pemakaian high heels. Bantalan tersebut berbentuk seperti gel sehingga dapat mengurangi getaran serta benturan saat berdiri atau menggunakannya.

• Gunakan hak lebar. Pemakaian high heels dengan hak yang lebih lebar menawarkan keseimbangan lebih baik, dan melegakan sedikit tekanan pada kaki MDers. Hal tersebut terjadi karena berat tubuh MDers tersebar; tidak bertumpu pada satu titik sempit saja. Sakit otot tendon juga dapat dicegah dengan sekali-kali mengganti sepatu dengan sendal ketika di kantor.

• Gunakan tipe sepatu yang cocok. Jika MDers memiliki bentuk kaki yang tidak umum, temuilah dokter atau konsultan kesehatan untuk berkonsultasi mengenai tipe sepatu dan pemakaian high heels yang cocok untuk kaki MDers. Bila tak ada cara lain, MDers dapat gunakan sepatu bertali minim untuk menghindari gesekan di dalam sepatu.

• Jangan gunakan bedak atau lotion. Pemakaian high heels yang didahului dengan bedak atau lotion kaki sangat berbahaya karena akan membuat kaki menjadi licin. Hal tersebut juga membuat kaki rentan bergeser atau miring, sehingga dapat menyebabkan kaki terkilir atau tergelincir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar